Aku tahu bibirmu tersenyum
tapi matamu sinis,
hatimu mendendam,
otakmu kotor.
Aku rasakan tanganmu membelai
tapi matamu menghunjam,
hatimu mendongkol,
otakmu makar.
Hei, kau tampak melambai
padahal sesungguhnya kau mengepal,
terselubung dalam keramahan
ada niat jahat yang mengakar.
Hei, kau terlihat acungkan jempol
padahal kau menampar,
di balik pujian yang dilontar
tersimpan niat untuk mencemar.
Bisakah kita bicara jujur,
apa adanya?
jujur yang sejujurnya bahwa
kita sama-sama punya aib,
sama-sama pendosa,
sama-sama busuk!
Komentar
Tulis komentar baru