1
Mencintaimu
Pohon-pohon tumbang dari dadaku
Daun-daun rontok menyalakan api
Pagi-pagi sekali. Orang-orang kehilangan diri.
Perlahan, waktu memahat ingatanku
Menandai hari dengan kepulan asap
Dengan gerakan-gerakannya yang teramat liat.
Di wajahmu kelaparan dan kelahiran tumpah
Membasahi ranjang bumi dengan darah
Lalu kau menggeliat dan melingkarkan sepi
Pada doa malam dan tidur bayi
Kini ku melihat ke dalam pagi yang pucat
Malaikat sibuk berlalu-lalang
Memenuhi jalan raya
Menuruni jembatan-jembatan layang
Tempat kematian menghentikan laju kendaraan
2
kekasih
menandai jejakmu di gurun yang tuli
telah menghilangkan bola mataku sendiri
hanya udara panas yang mengepungku
membangun peradaban dengan sejarah yang patah-patah
hari demi hari
kusaksikan tulang belulang
bangkit dan berjalan
menuju pusat keramaian
di mana kelaparan dan peperangan
mengabadikan diri di potret-potret iklan
tapi mereka tidak sadarkan diri
sukma dari jiwanya
tergantung di sudut kamar
kekasih
diam-diam cahaya matahari memisahkan kita,
aku terjebak pada kecemasan sendiri
sedang kau tetap berada di udara
dan menyaksikan semuanya
3
Kepada puisi
Bawalah aku bersama kata-katamu
Mengendarai huruf-hurufmu
Memasuki lorong-lorong waktu
Dan menyelami segala yang rahasia
Februari 2019
Komentar
Tulis komentar baru