Di tonggak satu satu empat semua utusan berdiri
Menyepuh pikir dan rasa sadar menjadi tiga empat
Lalu berjalan di muka bumi mencari kunci sakti
Yang berhasil akan senyum melihat indahnya tempat
Yang lengah pongah leher putus disembelih waktu
Yang angkuh runtuh perut kenyang makan bangkai
Jeritan melengking terkelupas kulit memeluk api
Tiang sembilanbelas yang dekat dimanakah itu
Empatbelas yang nyata tidak pernah digapai
Gelap gelita tentang tigapuluh tiga puja puji
Di tonggak satu satu empat tunas mahabbah ditabur
Tumbuh subur menjadi bunga cinta kasih sayang
Atau tunas membusuk karena jatuh di lumpur
Atau kering mati karena jatuh di padang gersang
201908301340_Kotabaru_Karawang
Komentar
Tulis komentar baru