Malam kelam telah lama berdiri di awan
Sang surya tengah menunggu giliran
Tapi ku tak mencoba bangkit dari sajadah lama
Ku tak mencoba menghentikan aliran sejuta air mata
Ku tak mencoba berhenti Menengadahkan tangan ke Yang Kuasa
Kata kata kan selalu ku ucapkan sampai ujung senja
Semua Do’a Curahan keluh kesah
Biarlah hidupku selalu termakan dunia
Terpontang-panting Ujian Hidup yang menyesakkan
Tenggelam dalam sejuta olokan
Terpencil dalam sebuah Keterpurukan
Ku kan selalu percaya pa damu ya TUHAN
Percaya kau kan mendengarkan do’a seluruh INSAN
Ku yakin kau kan menjawab sejuta do’aku
Ku yakin kau kan membalas ribuan sujudku
Dengan Sejuta kasih sayang yang tak ternilai harganya
Dengan kenyataan yang membelalakkan mata
Meskipun bukan sekarang
Ku TETAP MENUNGGU JANJI MU
Bersujud ! Berdoa !
Tengah malam ku habiskan untuk dua hal yang indah
Meskipun Jurang lah penghambatnya !
Ku kan selalu percaya
Kau tidak buta ! kau tidak tuli ! bahkan bukanlah Sang Bisu !
Engkau dengar doaku !
Engkau dengar seluruh keluh kesahku
hanya kau ingin mempermainkan kesabaranku !
Aku tidak marah !
Tidak marah karena kau selalu membalas doaku dengan jutaan panah
Aku yakin itu yang terbaik bagiku
Itu tanda kasih sayang-Mu padaku
Rasa Cinta-Mu Pada seorang Insan penuh duka
Ya Tuhan !
Kini air mata ku telah berwarna merah !
Tubuhku kini terlalu putih !
Darah di Kepalaku kini membantuku berdoa
Malaikat pencabut nyawa telah menunggu di balik tubuhku
Surga ataukah neraka di sana telah mempersiapkan tempat untukku
Aku tetap berdoa padamu Ya Robbi !
Aku tetap menunggu KENYATAAN JANJIMU !
Meskipun itu untuk anak cucuku dan bukan untuk aku
Komentar
Tulis komentar baru