Terbaring ingat akan kisah asmara kemarin
Kemarin, waktu yang cukup panjang, enam tahun lalu.
Merusak pagar ayu yang sulit terlupakan begitu saja.
Apa dikata waktu terus merayap
masalah terlalui dan terus sampai kapan lepas dari kekhilafan.
Betapa beratnya mengurai ketergantungan itu
Jerat kian rapat erat setiap sua mendekap
Tangis rengek tu melepas segala rindu dalam pelukan
Antara mau tak mau
tidak terpaksa, itu sama mau menikmati pertemuan.
Meski kadang tangis hati yang tersembunyi ada
Tanya seribu bahasa tak ada dengar kepada siapa terbuka,
Siapa yang mulai semua lupa karna berlumur lumpur dosa.
Bahkan siapa kelak yang kan mengakhiri tiada kata pasti
Mungkinkah sama dalam satu ikrar, atau..
Bersama tiada di ujung nafas
???
Enam tahun tersa seperti kemarin, kemarin enam tahun yang lalu.
Komentar
Tulis komentar baru