Duduk lelaki tua dengan napas tersengal
Air mata berkaca
Menrawang lereng bukit
Dulu ada rindang
Kini akan menuggu bencana
Menyapa diri masih disi
Untuk kayu bakar tersiksa
Merobek hari esok
Di tangan bibit-bibit akan di tebur
waktu seribu tahun untuk penghini sakwa
Untuk siapa
Tumbuh
Tumbuhlah lembaga
Sang perambah hutan acuh
Sapalah dia gengan bingis
Wahai orang tua mengapa disini
Jangan kau curi
usir tua bangka itu
Pencari kaya bakar pergi sambil barkata
Terkutuklah kalian
Benih ini pengantiku disini
Bencana, bencana
Dari tangan mereka
Komentar
Tulis komentar baru