Hai, perempuan
Yang disana sedang bercumbu dengan malam
Aku sedang menantimu bersama fajar. Memesan tiket kepada matahari untuk kita beranjak pergi. Kita akan menyebrangi lautan, membelah langit dan menemukanmu di balik kebahagian dan tawamu yang jujur.
Hai perempuan
yang disana mengejar anggan dalam kotak mimpi tidurmu
maukah kau suatu saat nanti aku berpegang dengan tangamu. Kita akan berkunjung ke negara empat musim. Pilihlah musim mana yang kau suka. Lalu membuat dunia cemburu.
Hai, perempuanku
Tahukah, cintaku bukan seperti musim dingin. Mendiamkanmu hingga membeku
Bukanlah pula seperti musim gugur. Membiarkanmu jatuh ketanah.
Bukan pula musim panas yang membuat gerah jiwamu.
Bukan pula musim hujan yang membasuhmu dengan air mata
Tahukah kau cintaku tak seperti apapun yang ada di dunia ini
Cintaku jujur tanpa punya alasan
Mengapa aku setiap kali jatuh di hadapanmu berkali-kali
Hai, perempuan yang ku sebut namanya diantara awan yang berarak ke utara.
Aku ingin membawamu menyingahi dunia
Agar tak dapat kuganti badai diwajahmu menjadi secerah matahari pagi
Hai perempuan yang ku cintai dan kunanti di antara doa dan rindu yang memenggal kepala.
Izinkan aku menjadikanmu niatku berjalan di muka bumi ini.
Hai perempuanku. Aku jatuh cinta berkali-kali untukmu pada setiap musimnya
Komentar
Tulis komentar baru