Skip to Content

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Jumat, 11/12/2015 - 08:56 — Hidayatul Khomaria

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Rabu, 30/03/2016 - 12:06 — Mega Dini Sari

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

Kamis, 03/04/2014 - 20:51 — ombi

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Perempuan Jalang

Rabu, 01/11/2017 - 15:13 — Joan Udu

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

Hidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...Hidayatul KhomariaMega Dini SariMungkin Aku LupaMega Dini Sari
ombiKETIKA POLITISI BERPUISIombiJoan UduPerempuan JalangJoan Udu

Karya Sastra

Taman Rindu Tak Sampai

Senin, 26/10/2009 - 17:01 — saiful bahri

Dalam rintik hujan berangin pagi itu, Said yang lelah, lusuh dan tua terperangah di sudut utara taman itu. Jengah, pangling, miris, haru, pilu, ngilu, kecewa, rasa-rasa tak mungkin, rasa-rasa tak percaya bergolak-golak dalam dada, lalu melesat dan mendesing-desing di batok kepala Said.

Sajak Pena

Jumat, 23/10/2009 - 07:24 — FFL

Ku ini penari

tapi tak pintar menari

Ku menari bukan di atas panggung

Tapi, ku menari di atas selembar kertas putih

 

Kadang ku dipuja-puja tapi,

Api Benci

Jumat, 23/10/2009 - 07:27 — FFL

Ku sangat membencimu

bahkan lebih dari apapun

Ku selalu menginginkan kematianmu

Lebih dari apapun

 

Ku memberikan sebuah pilihan kepadamu

Teriakan Hati!

Selasa, 13/10/2009 - 21:15 — Yance Manoppo

Mengapa harus begini

Berhari-hari tanpa perkataan

Aku benci!

Kau egois!

Rasakanlah perasaanku

Sungguh,

Hanya engkau yang ada di hatiku

Manusia Gerobak

Selasa, 13/10/2009 - 21:26 — Yance Manoppo

Melangkah tanpa alas kaki

sambil mendorong gerobak air

Panasnya jalan pukul dua belas siang

Seakan tak dirasakan ketika dia tersenyum

Kataku,

Pulanglah Ayah

Selasa, 13/10/2009 - 21:36 — Yance Manoppo

Sembilan tahun sejak hari itu

Tak lagi kulihat wajahmu

Ayah...

Recehan adalah harga diriku

Karna recehan juga kau menghempaskanku

Ayah...

Kursi

Selasa, 13/10/2009 - 21:41 — Yance Manoppo

Hei!

Kursi itu buat duduk

Jangan engkau naiki degan sepatu penuh debu

Kamu tahu,

Dia ada karna tetesan peluhku.

2008 di Pinggir Selokan

Minggu, 28/06/2009 - 08:20 — ombi

Pagi menjelang siang tadi, anak laki-laki saya, Keenan, tiba-tiba menarik tangan saya dan menggiring saya menuju sendal capit yang terparkir di teras depan. Saya sudah hafal aktivitas yang dia maksud, sekaligus rute perjalanan yang menanti kami.

SESIAH TERAKHIR

Senin, 28/09/2009 - 14:16 — M H Ramdhoni J

Belantara Hanibung, Tanah Bumi Sekala Bgha tahun 1289 Masehi

REFRAIN PENAKLUK

Senin, 28/09/2009 - 15:19 — M H Ramdhoni J

1. kami dititis dewa
aliran darah ini terbaur
syailendra dan meurah silu
nenek moyang kami perantauan
pasai dan pagaruyung
penegak risalah yang belum terkabar

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

lanjut

Terpopuler

lanjut