Nyanyikanlah selalu untukku mazmur-mazmurmu, Daud!
Jangan pernah berhenti walau ahli Taurat mencibirmu
Mazmurmu boleh terdengar sumbang, biarkan saja
Aku akan setia mendengarkan, sampai kau diam benar.
Jadikan Betsayba sebagai pengingat pancangmu, Daud!
Jadikan Uria sebagai tanda kebesaran jiwamu yang lalu
Tetaplah bermazmur, jangan diam, walau sumbang
Jangan pula Kidung Agung melemahkan iramamu
Hakim-hakim sering mengutuk perbuatanmu yang lalu, bukan?
Abaikan, jangan dengarkan, kasut mereka tak lebih bersih
Tetap dan tataplah matahari, Daud! Teruslah bermazmur.
Karena getarannya membawaku ke puncak Tursina.
Bekasi, 7 Januari 2014
Komentar
Emosi yang Indah. . .
Emosi yang indah. Saling menabur antara Puisi ini dan Psalm diri Zabur. 150 gubahannya dari zaman Musa hingga kembalinya mereka dari Pembuangan ke Babel. Puisi ini dipenuhi emosi yang sangat indah!
Salam Sastra mbak..
-steventurhang
Terima kasih sekali Sobatku
Terima kasih sekali Sobatku Steven Turhang ...wah pengetahuan yang amat luas, ciut nyali saya mendengar istilah-istilah dalam buku yang oenuh dengan amanat itu. Salam sastra juga ...
Tulis komentar baru