Di depan Taman Seroja,
Kau hentikan bunyi derum mesin waktu
Dengan pangkat perkasa di dada kananmu
Senapan tak berpeluru di tangan kirimu
Bintang di krahmu berkelip tetapi lesu.
Di atas Taman Seroja
Langit memangku mendung yang garang
Kilatan gelora petir membelahnya jadi dua
Tangis alam tidak terbendung, meraung
Memandang darah yang sia-sia tumpah
Di dalan Taman Seroja,
Bunga Kamboja megah duduk di atas nisan
Tak dia dapati teman, hanyalah belulang
Sisa-sisa kematian masih mencengkeram
Meski merah putih kini tak lagi berkibar
Di samping Taman Seroja
Sepasang manusia tak berkasih merenda
Merenda asa yang mereka pikir tetap ada
Senapan dijadikan alas memadu pijar
Sementara pistol kecil telah diabaikannya
"Kau tak mengenalku, jangan merayuku"
Katanya kepada bintang yang di dada
"Kau tak tahu siapa aku, kendalikan"
Katanya kepada topi baret merahnya
Mereka tak peduli, ada yang bergelora.
Gelora itu terus membubung tinggi
Memenuhi langit di atas Taman Seroja
Menggoyang bunga-bunga kamboja
Yang tergeletak damai di atas nisan
Bekasi, 5 Januari 2014
Komentar
Tulis komentar baru