Dari hijau sisi dunia dan biru tirai langit nada itu mulai menggema
Melanglang buana hingga ke singgasana alam semesta
‘Ntah itu apa namun tiap kali terpejamnya mata nada itu semakin erat menyapa
Kuat menerobos terbentangnya kabut hampa
Semakin keras menusuk-nusuk keroposnya jiwa
Semakin ku dekati arahnya makin hilang kendali ku atasnya
Keberadaannya di segala arah dan semakin ku hafal alunannya
Pelan merasuk dan mengisi tiap-tiap kekosongan cawan hati
Tiap kali ku lari…tiap kali pula ku rindu
Mungkin benar kata hujan malam itu
“Melody Tuhan-Mu tak kan pernah ada duanya
Komentar
Tulis komentar baru