Skip to Content

MENGURAI GERIMIS

Foto asro al murthawy

 

MENGURAI  RINAI GERIMIS

                                    :dimas arika mihardja

 

Mengurai rinai gerimis

terbentanglah keluasan semesta warna-warni bianglala

yang tiga empat dasa warsa kau tabung di  ruang dalam

antara rentang rak buku-buku pedagogik

dan manuskrip sajak lama

 

Mengurai rinai gerimis

bertunaslah puisi-puisi mawar

gairah yang lapar terhampar untuk terus berkibar

berkabar hari-hari manis dan  tahun tahun sukar

yang telah kita tawar tanpa makar

maka merimbunlah pepohon tanjung, tembang dan sekar

tumbuh berurat berakar

 

Mengurai rinai gerimis

bertaburlah bebunga jambu atas kepalamu

uban-uban memprasasti kisah cinta yessica

menembangkan nyanyian kafilah

merenangi samudera kata

hingga di beranda senja

kau berkata: aku belum tuntas membaca

aku belum tuntas kau baca

Sanggar IMAJI Bangko 1433 H

 

Komentar

Foto Putra Utama

Yessika, bukan DAM

ketika bacaan sampai pada:'...kisah cinta yessica',kontan saja saya teringat pada :"di dada adam terasa benar ada dam,"(AKU INGIN JADI PUISI DI DADA ADAM, Yessika). saya teringat pada Yessika bukan pada DAM.saya teringat pada puisi Yessika, bukan puisi DAM.kepada Yessika Susasta mohon izin postting puisinya disini, sebagai perpanjangan tangan perkenalan dengan Asro AL Murthawy.

NYANYI SUNYI DARI LEMBAH
yessika namaku, nyanyi sunyi dari lembah
berkerumun kata sifat dan kata kerja
jauh dari kata benda dan kata keterangan

ya, ya, yessika namaku, nyanyi sunyi dari lembah
yang senantiasa basah oleh embun Kasih
memercik pada jemari lentik
membasuh keluh yang luruh di ujung subuh

ya, yessika namaku, nyanyi sunyi dari lembah
membahasakan rasa terdalam, kasmaran jati
merisalahkan perjalanan ummat melumat asap
dan kabut kehidupan

panggil aku yessika, akan kusenandungkan kidung
bagai kepak sayap burung gereja dan emprit haji
bersama membangun sarang dari serpihan resah
menuliskan kata kerja di atas segalanya
mentasbihkan kata sifat di atas tabiat
menjauhlah segala yang bernama kebejatan
dan kemaksiatan

kepada dhuafa yang selalu dianaktirikan pemegang kuasa
dengarkanlah nyanyi sunyi dari lembah hati
jangan merasa sendiri dan terkebiri
senandungku akan merangkum dan merangkul duka

kepada saudara sebangsa dan setanah air cinta
tiada guna memuja kata benda
tiada guna memperpanjang kata keterangan
bersama kita jumput sepatah kata:
doa!

sanggar kreasi, 2011

Salam kenal...

Foto asro al murthawy

ya, yessika. Bukan Dam

entah kenapa kau selalu menguntitku putra utama
hingga sam[ai di dangau ini

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler