Sampai nanti di penghujung waktu
Selera yang manalagi kan di karungi
Duka derita dan suka cita mengalir dengan sandaran angin yang berdesir
Inilah buku catatan suci
Tergulung pun tetap suci menggerayah takdir
Ia mengalun lembut
Suara suara asing terdengar
Bayang pun tak sempat mengintip
Bagaimanakah ia
Tetaplah indah menusuk kalbu
Dan kata pun tak sempat mewakilkan dengan bahasanya
Oh kehidupan suci
Tuntunlah aku di kandangmu
Lantas ayomilah menuju ke Sang Maha
Komentar
Tulis komentar baru