Nyamuk
Dipagi yang sunyi
Dihari yang cerah ini
Ku duduk menepi
Menyambut hati yang sepi
Aku berdiri tegak
Matahari terbelalak
Matanya menyorot
Kegilaan yang mulai menyedot
Darahnya terperosot
Dawainya mulai mengedot
Tangannya menepuk
Punggung-punggungnya yang bungkuk
Si nyamuk terkena
Darah keluar menebar luka
Dia telah tiada
Nyamul telah binasa
Ia berada
Kekosongan hanya menjadi tanda
Karang Wangkal, 19 Desember 2016
Komentar
Tulis komentar baru