Ketika menilai sekilas dari wajahmu
aku hampir tak percaya dengan reputasimu
ketika kutatap kedua bola matamu
aku tak menemukan sebuah jejak pun dari cahayanya
namun engkaulah yang menciptakan badai di Timur
mengguncang bumi di bagian Barat
lewat kepak kedua sayapmu yang lebar
engkau tumpahkan separoh air laut ke daratan
dengannya pula engkau jelajahi bulan dan bintang dalam sekejap
engkau hembuskan angin kepada kapal-kapal yang berlayar
engkau poleskan wajah indah pada rembulan di malam hari
engkau bisikan ilham ke telinga para penyair di dalam sunyi
engkau pula yang menciptakan bara api peperangan di sana-sini
orang-orang biasa memanggilmu "Cinta"
sejenis makhluk yang paling tua di dunia
aku tak tahu jenis makanan apa yang biasa kau makan
sehingga engkau tidak pernah mati di dalam hati manusia
engkau selalu hadir disaat hati merasakan getar-getar jiwa
yang kutahu engkau tampak tinggi menjulang
berakar kuat tumbuh di ladang asmara
namun tampak lunglai dan layu kala tergores luka
bisa jadi sejatimu adalah suara hati kepada sang kekasih!
ketika engkau mekar berseri di taman bunga
maka engkaulah mawar merah sang pujaan hati
ketika engkau bersinar terang di dalam hati
maka engkaulah matahari di dalam jiwa
ketika engkau berada di lapisan langit yang tertinggi
maka engkaulah cinta kepada Sang Kekasih Sejati
hanya dengan kerling-Mu
maka runtuhlah beribu cinta yang lain!
Komentar
Tulis komentar baru