Pejalan hati sunyi
Untuk apalah kita selalu bertanya
keluh angin dan kesah samudera
cericit rimba gersang yang kesepian
ditinggal tunas ketika hari kian rembang.
Bagaimana mungkin masih ada
dedaun bertunas di guguran angin
pada padang ilalang yang terisak
terusik jadi sungai di matahari.
Jalan kita menempuh waktu
menunggang angin seberangi langit
terkadang awan yang juga tandus
terisak dalam erangan yang sunyi.
Berjalanlah sejenak seiring denganku
menghitung peluh janji ditepi saksi
pada bidang hati yang bukan sunyi
detak jam di beranda hati ialah melodi.
Medan, 03 01 2013
Abdul Malik.
Komentar
Tulis komentar baru