menanti malam di ufuk senja
begitu mencekam dengan nyayian setan
mencapai gelap dikesunyian
sirna senja esok harinya
tiada wajah kecuali muram durja
tiada suara kecuali tangis dengan nada tawa
mengolok
mencaci
lalu merangkulnya
ah....
apa yang dikira jadi makna?
tiada iya,
tiada juga tidak.
ah....lalu apa?
dan ternyata malam telah di ufuk senja
nyanyian setan pun terus menggema
menjerat setiap pendosa yang belum pulang kerumahnya
tabir mulai tersibak
melihat senyum yang kelabu
mulai menggebu
menatap cerah pada fajar
bukan lagi terpaku pada senja
melangkah
menikmati fajar sebelum senja tiba
Komentar
aku
serasa sedang membaca diriku sendiri, ah, semoga selalu kujumpa kesadaran di nafiri fajar benderang
Iqbal Lebeng
amin. sebagai bahan perenungn
amin.
sebagai bahan perenungn saya juga
Tulis komentar baru