birahi yang terkekang
menyeruak dalam gelap
tikungan tajam merayap
di antara dua hati
kutengarai antara kita
jangan ada dosa dalam cinta
redam amarah
redam hasrat
meski aku yang memulai
jangan beri peluang
syetan-syetan merasuki syaraf
urat nadi
urat leher dan nafas
mari kita saling memiliki
dari jalan panjang haq
dan kebathilan enyahkan ia
kita ini ingin menuju
wujud indahnya dunia
tapi jalan itu ada dua
jika tak mampu meredam
kita akan terperosok dalam
dalam lembah dalam
tak akan ada yang mengerti nanti
aku hanya ingin menjadimu
dan kamu menjadiku
di atas bukit kebahagiaan
jangan bawa gelap ke masa depan
jangan beri anak cucu kita
darah haram yang mengalir
dalam tubuhnya
aku petik hikmah
mencintaimu bukan berarti
aku mendamba dan menghasratimu
secara nista
jangan tempelkan jari telunjukmu
di bibir manismu ketika aku berdalih
tapi senyum dan bersyukur
kupetik buah semedi
kau kupuja kudamba
kau kuingini kuhasrati
kupetik senyum dalam semedi
ku bawa di hati yang tenang
tapi tak ku temukan keabadian
tak ku temukan kekekalan
hanya ada tekad
karena jiwa di samudera itu
tak melepuh mencair
kuatkan aku di perjalanan nanti
topang dengan ketulusan
Andam Dewi
Sabtu, 22 Oktober 2011
Pukul 14.00 WIB
Komentar
Tulis komentar baru