akan ku robohkan kau dengan pisau yang setiap saat ku asah
dengan batuan kali makam keramat, ku asah perlahan-lahan
dengan hati tanpa dendam, ku ciptakan kesucian
supaya kau tak mampu memberi kutukan
akan ku tusuk hatimu sebelum jantungmu
tepat pada bulan purnama
dimana binatang-binatang beradu kasih
dan kau hanya menjelma umpatan dan dosa yang siap dilahap kebencianmu sendiri
sebelum itu, aku lekaskan menuju mushala
bermabuk doa sehingga habis segala air mata
dan pisau ini menghentikan getarannya
layaknya prajurit perang yang siap menikam
sebentar lagi aku lekas dari segala luka dan dosa
dan riwayatmu ku tuliskan pada mata pisau
yang senantiasa ku asah dengan doa.
Yogyakarta, 2 November 2015
Komentar
Tulis komentar baru