By; A W I
malam telah datang
bersayap lebar siap merangkul mimpi siapa saja
disisi-sisi lengannya
selendang hitam tergerai menjuntai
lenahlah jasadmu disudut dekil tanah basah
telanjang begitu saja dalam dengkur keinginan
namun angin malam mengintip dengan matanya yang halus
bahwa ruhmu terus bergerak tak tenang
sukmamu menembusi kisih-kisih swargaloka
serta alam fikir mu berjalan seperti rebana
meloncat berputar seperti gasing
yang halus pada diri tak pernah mati
malam berputar-putar
seiring pening sang pemabuk
melayang-layang semakin gila tak mau melepas sadarnya
tarik menarik
langit bumi
kepalanya di langit
kakinya di bumi
selalu berputar
menentang arah waktu
gila sejadi-jadinya. semakin.
selalu begitu di tiap hembus nafas seperti malam
di tiap kedip mata seperti pagi. selalu.
malam, ruh dan pemabuk selalu bersatu
putaran hening jalan pendakian itu
menebar kasih sayang dan bersabar
Komentar
Tulis komentar baru