Jingga ini ku termenung dalam lamunan.
Berpikir menantang pena untuk bercumbu pada diri sendiri.
Bergelut tiada mampu untuk memunafikkan diri bahwa tak ada satupun yang terhindar dari dosa.
Tiada indah puisi selain puisi ciptaan-Nya
Kita semua hanyalah Manusia kecil di hadapan sang maha kuasa.
Makhraj, tajwid, dan huruf alif, lam, mim,nun ,meyempurnakan ayat-ayatnya.
Suara merdu menggugah mata hati ini untuk menata hati lebih dalam lagi.
Makin dalam memaknai air mata ini mengalir.
Akulah makhluk pendosa yang tak mampu menata hati, pikiran, dan diri sendiri.
Teriakan lantang itu membuatku tertegun menatap ayat yang ada di hadapanku.
"Yang menjadikan mati dan hidup supaya dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya, dan dia Maha perkasa lagi Maha pengampun" ( Surah Al-Mulk Ayat 2)
Dingin tangan ini, seakan darahku mulai terhenti.
Tak ada satupun yang mampu mengalahkan-Nya.
Pengampunan dosa selalu Tuhan berikan bagi hambanya yang berlumuran dosa.
Tersadar bahwa kita semua hanya bagian bulir pasir yang mudah tersapu oleh ombak.
Lalu cahaya manakah yang akan membawaku pada jalan yang lurus?
Yaitu cahaya yang mampu menyempurnakan shalat, membaca Al-Qur'an dan ridha kedua orangtua.
Komentar
like
mantap
M.A.R
hehee terimakasih :D
hehee terimakasih :D
Penggambaran yang baik antara
Penggambaran yang baik antara penyesalan dan harapan. Terus berkarya..memotivasi diri melalui puisi..siiip..
siapp bu,, hehe saya masih
siapp bu,, hehe saya masih perlu belajar lagi terimakasih ya bu dzikrina :D
Tulis komentar baru