dan aku terdiam sejenak melihat kenyataan
nyanyian anak jalanan yang lebih mirip tangisan
canda tawa di kolong jembatan yang lebih mirip jerit pilu
kemudian aku mengadu
tapi para mulia hanya termangu
malah mereka belagak dungu
mereka anggap kami yang menggelapar adalah aksi teatrikal
padahal kami benar-benar lapar
RENUNGAN KOLONG JEMBATAN
- 2614 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru