ingin kuhisap semampuku
semua nalar yang liar di benakku
yang membuat memar otakku
lantas aku menggelepar
pada orgasme sajak
pucuk-pucuk nurani
akan menari pada ribuan kata
pena yang lelah tak kupeduli
pada jeritan kosongnya
aku terus memaksa dia
meronta di kening samudera
menetesi air nalarku
ke kolong benua
pena naas itu
menggelepar di peraduannya
mendaratkan desah langit
menghantamkan pikirku
pada mesin-mesin baja
lusa siang aku tersenyum
menatap nalar dan nurani liar itu
terpenjara pada media tajam
terbayang makan siang indah ditemani dia
bersantai di pojok cafe safira
Sihaloho, Ar. Zainal
Andam Dewi
Jum'at, 30 Nopember 2012
Pukul 01.10 WIB
Komentar
Tulis komentar baru