Hari ini ingin ku tumpahkan lagi rindu,
Lewat segala sedu, Segala sesak di waktu yang memburu
Dari kedalaman nurani, sampai pada puncak segala rindu
Lewat doa, rintih, keluh, dan sederet kata naif lainnya yang bisa mewakili kerinduan itu.
Bukan sesal pada sang pemilik waktu
Sehingga meluapkan segala gelombang hati menjadi pilu
Lalu merataplah sampai lanjut sayu
Bukan itu, Bukan itu
Tapi hanya sekedar apresiasi rindu yang tak ada tempat berlabuh
Hari ini, ku titipkan lagi air mata rindu yang teramat sangat
Yang menetes dari kemelut qalbu teramat berat
Lewat secarik kalam ilahi dan ayat-ayat singkat
Semoga sampai padamu, wahai pelita dunia akhirat.
Ku kisahkan episode kehidupan sepeninggalmu dengan ini surat
Dengan segala rintih, segala rangkak, segalah susah, segala sesak
Yang turut mencoret-moret kanvas yang telah kau warnai sebelumnya
Yang tak lagi Nampak indah, tak lagi ada harmoninya
Dan yang tertinggal hanya seberkas bayang senyum yang sedikit banyak masih bisa merekahkan senyum-senyum yang tertinggal
Meskipun lengkungnya tak lagi seindah saat kau masih ada
Komentar
Tulis komentar baru