AKU ADALAH SELUSIN BANGKAI (tak berbau)
Puncak segala rindu adalah ruang temu
Yang aku tak tau kapakah tiba waktu
Dan bila ternyata rindu kita berakhir sebelum itu
Maka patut di sangsikan cintaku dan cintamu
Rindu tumbuh menjalar di waktu
Merambat di qalbu
Lalu menggugur di senja sayu
Dan cinta yang terlena oleh kemayu syahdu
Akan gugur juga menjadi bangkai tak berbau
Seperti kamu dan aku yang di belai masa kanak-kanak
Seperti kamu dan aku yang di andai-andai oleh jarak
Seperti kamu dan aku yang penuh oleh gengsi yang sesak
Seperti kamu dan aku yang tertipu oleh rupawan dan rupawati
Seperti kamu dan aku yang diperbudak oleh ragu dan waktu
Seperti kamu dan aku yang sama buta dan sama tuli
Seperti kamu dan aku yang pudar oleh waktu
Seperti kamu dan aku yang juga sama buta dan sama tuli
Seperti kamu dan aku yang berceceran kemana entah tak tau
Seperti kamu dan aku yang bermain curang di dalam qalbu
Seperti kamu dan aku yang di terjang badai dictator nenekmu
Seperti kamu dan aku yang di landa banjir tahunan
Seperti kamu dan aku yang terkoyak oleh komitmen
Seperti kamu dan aku yang terlantar di dalam hujan
Seperti kamu dan aku (kita) yang masih satu di buai waktu
Seperti aku yang adalah selusin bangkai tak berbau
Komentar
Tulis komentar baru