salam hangat
sapa perempuan agak muda
di beranda lokalisasi tua
jemarinya lentik nakal menggoda
memanggil dalam dengus birahi
demi secuil mimpi anaknya yang menanti
di sini,
semua masih menjadi jam
berlalulalang
dalam desah dan aroma yang gerah
berkelakar sambil bercumbu harga
lalu menuju kamar
menjalankan peran dalam kisah sandiwara murahan
tenggelam di ujung belaian maya
semua fatamorgana menjadi tamu
ganti berganti terus di nikmati
sampai semua kembali sepi
sampai semua terlingkup mimpi
kota terus bergerak
di antara temaram lampu jalan
pepohonan merah
terus mengatur pandang matamu
di sisa jalan menuju teras rumahmu
kemudian kau berkemas
mengetuk pintu beranda
menyelipkan doa doa
untuk para anakmu yang setia menunggu
dan si bungsu
masih lelap di telan mimpi yang biru
dan kau
berharap pada sewaktu waktu dia tumbuh
menjadi seorang ibu bukan seperti aku
padang 2008
Komentar
Tulis komentar baru