di tempatku
yang jauh dan terasing
masih ku baca ,segala abjad namamu
... wahai perempuan berselendang biru
lebih lama waktu yang mendera
begitu hebat segala gundah menganga
di jiwa,
berpuluh puluh warsa
aku meredakan segala rasa
pada kelopak bunga rindu
namun,
cintaku kian meramu
mengejar bau aroma tubuhmu
di tempatku
yang jauh dan terasing
aku masih membayangkanmu
menari nari di sudut telaga mataku
dengan selendang beraroma kesturi ungu
kesukaanku
di sanalah cintaku mulai tumbuh
jantungku semakin memburu
mengeja segala sajak tentang mu
mataku semakin terbius dalam senyum manjamu
bibirmu yang merona
seakan menyerap semua darahku yang meronda
sungguh,
aku ingin mendekapmu
dan mati bersamamu
dalam satu kesejatian cinta
yang hakiki
kampoeng boenga,23-08-1997
SEBUAH KERINDUAN YANG TERPENDAM
Komentar
Tulis komentar baru