Diantara rintik yang kian tak terhenti
Aku merindukanmu
Bukan serbuan rindu yang menderu
Bukan senantiasa terburu seperti rindunya musafir akan kota yang dituju
Rinduku hanya rindu sederhana
Rindunya seorang perindu akan goresan kisah lamanya
Rinduku amat sederhana
terbungkus lembaran jati dengan ikatan tipis rotan yang suatu saat akan kering dan rapuh
rinduku memang sederhana
hanyalah untaian rasa dimana engkau membagi kisah September dari buku yang kau tandai tengahnya
Rinduku itu sederhana
Dimana semat semat ku mendengar kisahmu diantara gugurnya bunga kuning awal musim itu
Perlahan rintik tlah mulai reda
Rinduku tak lagi sederhana
Komentar
Tulis komentar baru