Cinta, kau hembuskan kakiku hingga kebagian yang meninggi disana..
Cinta, kau peluk erat tanganku ini, hingga tak satu setan pun berani memegangnya..
Cinta, senyummu yang tak pernah bisa ku lukiskan , ia lebih indah dari angin diangkasa
ia lebih merdu dari lukisannya para seniman besar di eropa
Cinta, hati mu adalah kastil kerajaan yang sederhana,
dan kau biarkan aku leluasa merumahinya,
betapa menenangkan denting perasaan-perasaan itu,
betapa mengharukan kerlingan kenangan –kenangan mu yang dahulu.
Sudah lama tak ku ciumi bangkai kata tak berguna ini,
karena sekarang segala cerita, segala tragedy ku terbentuk dari kerlingan merdu suaramu
tak perlu lagi ku bersusah mengartikan bahasa bahasa rumit yg alam gelar di depan mataku.
Kerna alam kini adalah engkau ..
Seperti tanah yang kuat, kau biarkan ku berpijak di punggung indahmu
Membuat jejak jejak suram, jejak jejak buaian sang malam
Seperti laut selalu saja bisa kau bahasa kan rindu kedalam rayuan ombak terhadap pantai ku yang kaku..
Seperti gunung yang membuat ku yakin hanya dengan mullah ku sanggup menaklukan ketinggian yang mendongak,
hanya denganmulah aku tak benci lagi menuju puncak
Seperti hujan, kau rinai kebun hampa ku dengan tetes penghujan,
aku selalu rindu kehujanan didirimu, ntah kenapa basah mu menghilangkan bercak bercak di hariku
Seperti angin yang selalu bisa membawaku kemana saja diri ini ingin, kapan saja ketika semuanya berharap tak lagi dingin
Seperti pelangi …. Yang selalu aku harapkan hadir di pengakhiran sebuah perjalanan…
Komentar
Tulis komentar baru