Di ubun hari tercekat
aku diantara orang miskin merangkak menjelepak.
Di balik bayang gedung-gedung
kala matahari tajam menghujam.
Di tengah kota tegak beralas cadas
merancu nasib mendekap kejam.
Asap hitam mengalir dari sela tulang-tulang baja
menggoda aku tebar pandang
kota yang kami bangun sampai kulit daging melepuh,
dan jari lapuk bernanah
kini asing mengulum cerca
menepis kami dalam jeruji buluh perindu.
Januari 2013
Komentar
Tulis komentar baru