Ku tuliskan sepucuk surat tanpa judul
Ku baca, ku ulang, dan ku lipat surat tanpa judul
Ku kirim surat tanpa judul kepada nama yang tak berjudul
Ku suarakan lirih dalam hati,
Diiringi derai air mata sendu.
Berharap surat tanpa judulku sampai kepada yang tak berjudul.
Ku teringat, sudah sekian waktu yang hilang bersama harapan
Harapan indah yang mebangkitkan gairah,
Namun, nyatanya harapan itu enggan memberi kepastian.
Ku berharap Sang pemberi waktu tidak melupakan janjinya,
Derai tawa yang ku sematkan setiap kali melangkah, itu hanya alibi
Untuk menutupi perihnya hati.
Mata pun sudah lelah meneteskan butir-butir beningnya,
Namun, ia tak pernah menyerah menatap masa depan yang yakinnya kan cerah.
Karena yang tak berjudul kan muncul dengan sejuta keindahan, yang tak bisa diungkap dengan kata, frasa, klausa, bahkan kalimat sekalipun.
Kita sejatinya banyak meminta, tapi tak banyak memberi
Laailaahaillallah... Itulah lafadz balasan atas keindahan yang diberi.
Semarang, 2/5/2016
Komentar
Tulis komentar baru