Tak tahan dengan gejolak rindu yang semakin hari menyesakkan dada,
Bergelayut dalam buncahan asmara.
membendung setiap kata yang hendak bercengkerama bersama lara...
ku sadari rindu ini telah menguasai diri, karena begitu lama bermain dalam nurani.
Tak segan,
Setiap malam, kuceritakan kepada Tuhan, lewat nafas doaku.
Tak heran,
malam menertawakan dan menyaksikan permohonanku kepada Tuhan.
Akan tetapi,
malam tetap tak berkata,
Bahkan sepatah kata, Tak pernah kudengar,
akan gejolak rindu dalam nafasku.
Ku pendam dan kurasa, nafas rindu dalam kalbu.
Semarang, 17/4/2016
Komentar
Tulis komentar baru