Kaki-kaki telanjang
jenjang
di kamar mandi
memercikkan air
bercampur busa
sekaligus noda.
Kaki-kaki telanjang
anak belia
berceburan di kali
teriak riang
merentang tangan
putih kebebasan.
Kaki-kaki telanjang
di trotoar jalan
kota besar
berlari sigap
penuh nafsu
mengejar ketiadaan.
Kaki-kaki telanjang
di jalan setapak
dusun terpencil
meniti mimpi
penuh ikhlas
meraih keadaan.
Kaki-kaki telanjang
berbicara berbeda-beda
pada mata telanjang
tentang hidup,
berceloteh lebar
tentang kebiasaan
melucuti jubah dan sepatu
diri
menelanjangi tubuh dan kaki
sendiri.
Tapi diri telanjang
tidak punya rasa.
Tetap tegak
mendongak
di tengah ketelanjangan.
(Muara Sabak, 9 November 2011)
Komentar
Tulis komentar baru