Bidadari kecil bersenandung di tepi telaga
Kedua kakinya memainkan percik percik air
Dan bening air memantulkan keteduhan pribadinya
Dia muncul mengiringi flamboyant musim semi
Memberi warna jingga pada renung wajah senja
Mengusap narwastu diantara kuncup kuncup bunga
Ada purnama di setiap guratan tatap matanya
Tetapi ia sembunyikan semua tawa
Untuk siapa?
Angin mana yang ia tunggu untuk menghembuskan wanginya narwastu
Kemana bahtera emas akan melabuhkannya
Aku ingin menatapnya lebih dalam lagi
Sekali lagi
Komentar
Tulis komentar baru