yang bergulir perlahan
meninggalkan konsepsi
menggeser pemikiran
dan kita terlonjak
kita pada kurungan keapatisan
kita lihat penduduk merapat
pada keramaian yang terkotak-kotak
diri mengantar pada dosa
dosa mengantar pada laknat
laknat mengantar pada bencana
bencana mengantar pada kesengsaraan
di perkotaan penduduk memadat
menggeser menjual peradaban
menggeser menjual tatanan kemanusiaan
alam pun menyerta urban itu
di pedesaan petani risau hujan tak kunjung turun
sawah-sawah tak terairi
tanah-tanah kering kerontang
di perkotaan air memadat
karena janji yang di hambat lajunya
menyimpul senyum para pejanji
di pekotaan air melimpah ruah
memenuhi perumahan
memenuhi jalanan
memenuhi perkantoran
memenuhi sekolahan
dan air pun ikut urban
menuntut janji yang menggenangi harapan
Andam Dewi
Minggu, 9 Pebruari 2014
Pukul 22.31 WIB
Komentar
Tulis komentar baru