Musim hujan di teluk ini bukanlah pencuri berperisai kedok apapun
Ini hanyalah selarik madu di roti yang kering
Dan secangkir kopi pahit di jutaan cangkir di meja perjamuan
Aku dan sayap-sayap patah bukanlah hitam di bibir senja
Lipatan-lipatan itu sangatlah rapi, tak melukiskan warna-warna pelangi
Manik-manik yang lepas, sudah ku kemas lapak itu
Dan malam ini masih saja meninggalkan bulan sepenggal
Napasku pun tak menjadi milikku lagi
Aku melayang bersama waktu,
Tak berbobot
Komentar
Tulis komentar baru