Skip to Content

malam

Beku

Dingin...

Seperti dinding kamar malam ini

Pucat...

Seperti warna tembok kamar yang tak kau tempati lagi sejak saat itu

Perih...

Langkah Kita

Ikuti kaki melangkah

Susuri jalan yang pernah kita lalui bersama

Dulu...

Hujan telah berhenti

Dan tanah pun telah mengering

Kunikmati sejuknya malam ini

Sabtu Malam

Katanya sih sekarang sabtu malam

Ada yang bilang malam yag panjang

Untuk mereka para pasangan

Ngga sedikit juga mereka yang sendiri

MALAM MALAM MEREKA

MALAM MALAM MEREKA

 

Terlelap

Langkah langkah tertahan

Melihat rembulan sembunyikan awan

Desir angin membawa dingin

Tadi Malam

Untukmu yg sedang tertidur berteman rinai hujan, 

Tadi malam,

Syair malam tak tuntas

semerbak sisa arang kata tertuang pada angin

bara di sudut arang terhembus

kian rayapi sisi ruang memerah

membakar syair tak tuntaskan malam

 

Cerpen : Kertas

Kosong. Itu yang aku tatap di layar ini. Putih, hanya itu. Tanpa sepatah kata pun. Semua kata di dunia tidak ada yang terlintas sedetikpun di otakku. Apa yang sebenarnya inginku tulis? Malam indah, tanpa bintang, dingin. Malam natal yang dipercaya membawa kejutan bagi mereka yang meminta. Malam Minggu yang spesial.

hampar malam

Sepanjang mata bercahaya temaram malam

Terdengar bisik kata atas hijau hamparan

Jemari tangan menjelajah menggetarkan rasa

Dada dingin tersaput embun memejam malam

Bibir bibir merah lumat berdecak

Saling menuang haus liur hitam

 

 

Bulan tertutup awan disepanjang gairah

Rumput tergilas perhelatan

Sesaat, diam...

Sesaat, bergetar...

Cahaya lampu di sudut kejahuhan

Tenggelamkan dan padam

Hanya dentang suara hati

Tak ada janji suci

Tak ada kembali

Yang adanya tissu basah usap keringat

Pengganti lenyapnya dahaga

Pelampias cowong muka tua

Menghabiskan garis dilarut hitam

Nafsu hitam...

Malam hitam...

Kesetiaan beradu samar cahaya bulan

Berlimut gerayang menguak sela airmata dosa

 

 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler