Skip to Content

prosa bebas

Syukur Nikmat ( Renungan )

Syukur Nikmat ( Renungan ) By : Yanti SPd Cahaniago 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 

Jangan Menunggu ( Renungan )

Jangan Menunggu  ( Renungan )


By : Yanti SPd Chaniago

 

Menunggu adalah suatu kebiasaan kita,

yang sudah turun-temurun dan mendarah daging

dalam diri masyarakat kita.

Jangan Meremehkan.. ( Renungan )

Jangan Meremehkan.. ( Renungan )

By :  Yanti SPd Chaniago

 

Di suatu senja yang tenang dan nyaman,

tampaklah seekor monyet sedang bergelayutan

dengan riangnya di sebatang pohon.

DONGENG REALITA

 DONGENG REALITA


By ; Yanti SPd Chaniago

Suatu hari aku berkesempatan mengunjungi sebuah 'negeri dongeng'. Perlahan

aku memasuki sebuah gerbang 'kepura-puraan' , aku disambut dengan senyum

'kepalsuan' para penghuninya, aku disuguhkan pemandangan yang indah penuh

'tipuan', ditawarkan hiburan dan juga jamuan 'kebohongan'.

TENTANG KU DAN DIRIMU

Disini aku bercerita dari pengalaman pribadiku sendiri yang saat ini aku jalani. Aku hanya ingin semua tahu betapa aku sangat mencintainya dengan semua yang aku miliki saat ini. Dan aku pun sangat bersyukur tlah memiliki dirinya.

(Me)malaikat(kan) Iblis

Kalut. Dan banyak muslihat. Dua kalimat itu yang terus mengalir di sendi-sendi tubuhku. Ku pikir, badanku pun ikut lelah dengan kemauan diri yang sangat absurd untuk dimengerti. Bahkan, sangat mungkin terjadi, tatkala kutuliskan huruf-huruf ini dengan penuh konsentrasi, segalanya terasa remuk redam.

kekalahan pertiwi

 Lintang Surtan

 

Kembalilah

Depok baru saja diguyur hujan, dinginnya terasa menusuk kulit, dentingnya lembut menelisik di sela-sela rungu dan bau tanahnya mampu merefresh kepenatan demi kepenatan yang bersarang di otak.

SEPENGGAL MASA LALU

Lelaki itu, Kung, melambaikan tangan pada seseorang dari areal parkir kampus.  Selalu ia tepat waktu, desah batinku, gamang. Bahkan, beberapa menit sebelum jam kuliah sore berakhir, Kung telah  berada di sana. Tanpa lelah. Untuk seseorang, yang tengah kasmaran seperti Kung, pekerjaan menunggu tentu tidak membuatnya jemu. Betapa pun lama waktu mengurungnya.

BELAJAR PADA PEREMPUAN

Di lengkung langit purnama pucat lesih tersaput awan kelabu berarak-arak. Sesekali kilat menukik, membiak percikan api. Dalam kerjapan mata saja awan kelabu milah rupa mendung pekat. Menelan bulan. Gelap. Lalu gelegar suara petir seperti hendak meruntuhkan langit.

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler