Skip to Content

September 2012

UNTUK AKU

aku tulis kata mutiara

di tubuh wanita itu

aku hanya rober birahi

TITP RINDU

aku terkejut di malam

tanpa bintang

di hati

entah kemana aku

titip rindu ini pada Tuhan

bersama malam

BERNAUNGKAN ATAP TAK BERCELAH

 

Rasa memang akan menunjukan kejujuran

Tak akan ada kebohongan

Selama aku masih disini dan terus menemanimu

Sebatas Mimpi Tentang Mati

Sebatas Mimpi Tentang Mati

Ketika rumput rumput kering di musim kemarau, kidung kidung kematian dinyanyikan. Para ahli filsafat mengolah batin, sepenuh jiwa berfikir dalam tapa brata. Asal ingatan kepala, sejak dunia ini mekar, bumi dan langit tak pernah memberi jawaban pasti: tentang apa dan bagaimana mati?

SUNSET DI PANTAI BUSAN

Berselonjor menatap kaki langit. Lidah ombak menjilati bibir pantai Busan menjelang

matahari turun sepenggala. Lalu lalang kapal barang menuju dermaga mengingatkan kita

PADA MALAM

malam adalah rumah jiwa

mencampakkan kesah sejuta penat

membariskan darah di pelupuk mata

melepas geliat dan semburat hati

melabuhkan cinta ke ujung hasrat

SEMESTA ADALAH FIRMANNYA

Lihatlah pada langit terbentang membiru jernih

angin mengarak mega mengusap lembut mentari

merah jingga indah mewarna di kala senja

AKU PELINTAS SEPI

aku pelintas sepi

berteman kesunyian malam

hingga fajar menjilati embun

memecah pagi mengunduh cahaya

menyeduh rasa di secangkir kopi

 

KITA HANYA DEBU

bumi ini sebesar telur

terlihat dari bulan tidur

bila tanah tumpah persada

hanya secuil nama pada peta dunia

sebesar apakah ibukota negara ini?



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler