(hermandstk/Bayuprahara@facebook.com) Masih ku nikmati indahnya tenggelam dalam kenangan masa lalu, ingin teriak dan memaki semuanya… kau, dia,
(hermandstk/ bayuprahara26@facebook.com) Waktu boleh saja terus berlalu, Dan musim boleh saja datang silih berganti, seperti angin yang berubah arah.
(add.sahabat) Awalnya hanya rangkaian kata, namun kata-kata ini adalah catatan milik Pemimpi yang belajar menikmati hidup dengan beragam hal klasik dan
(by, Febi "bee") Kuawali tiap pagiku dengan menatap mentari Menghirup aroma basah bumi Mengisi pundi-pundi rindu hati Dengan doa dan asa
kadar sewindu memintal masaSaiful kecil tinggal di desasetakat ruak malapetakajadikan sanak silam belakananar yuwana sonder kameradswatantra nyawa selaksa jasaddigapil iktikad luhung itihadseturut pandang paparan lahadmelas nian si bocah papabersimbah pilu hati dikempaterbetik iba datuk pertapasuguh perkenan perani bapa
(Add;sahabat) Matahari terbit bergantilah rembulan, kembali membuatku terdiam dalam kebisuan. Bulanpun tak mampu menahan sang mentari.
Bila kita memang berbeda
Sejauh-jauh jangkauan pendengaran telingamu
tidak akan pernah melebihi jangkauan penglihatanmu
Sejauh-jauh jangkauan penglihatan matamu
Negriku adalah negri yang penuh lelucon
Tempat para pelawak menampilkan dirinya sebagai negarawan
Negri tempat semua lelucon dan lakon konyol dapat dimainkan
girang tapi garing pastiriang impi kering artierang sepi uring intiterang api sering hentitiap sesi muat sahiruap kesi ingat nahiriap lasi laknat ilahiluap tensi wafat bihihirup hari hidup pagiredup nyeri letup lagitarup jeri surup grogiderup ngeri kuncup elegi
Komentar Terbaru