Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.
“Tapi Siapa lagi manusia pemakan kotoran disini selain kamu, sedang si biru hanya seorang pembual saja, Akuilah” bisik sandra lamat lamat lengkap dengan nada merendahkan.
Seorang kakek yang dulunya pernah aktif di pemerintahan. Punya anak perempuan satu-satunya yang kawin dengan seorang pejabat juga. Keduanya sibuk berbagai urusan diluar rumah. Punya anak lelaki yang baru berumur empat tahun.anaknya pintar dan rada jenius.
Komentar Terbaru