Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.
Ketika awal kita bertemu, kita tak pernah saling sapa. Namun justru engkaulah yang menyapaku terlebih dahulu. Jujur saat itu jiwaku hanyut seakan diri ini menemukan kembali cinta. Percayalah engkau adalah jiwaku yang tak mampu aku lupakan. NUNUNG WIDA GANDINI aku RINDU SENYUMMU.
Hidup memang penuh dengan masalah. Namun bagaimana kita mampu mengikhlaskan yang sudah terjadi sebelumnya.
Aku perempuan yang menyukai senja dan sepi, pun menulis. Namaku pipit, sedang kekasihku bernama erik. Hampir setahun aku menjalani sebuah hubungan dengan kekasihku. Erik.
Suatu saat, ingin ku katakan padanya bahwa " Tuhan tidak pernah salah".
Perempuan itu sering menikmati hujan sebagai cara untuk membuat cerita tentang rindu. Merapalkan doa tentang penantian berhari-hari, menanti sejatinya cinta yang harus di ikat oleh takdir tuhan.
Namaku bara, aku memiliki kekasih yang bernama enjelina. Dia adalah perempuan satu-satunya yang aku cintai, siapa pun mereka, tidak mampu membuatku berpaling darinya.
Jika pergi adalah luka, maka tidak ada lagi senja kali ini, setelah kepergian. Adalah hujan yang turun menyelimuti beranda beranda hati, dan tubuh hingga kaku. Jangan berfikir ini adalah permainan petak umpat yang membawa tawa kepada orang-orang yang sedang bermain.
Komentar Terbaru