Skip to Content

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

Hidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...Mega Dini SariMungkin Aku Lupa
ombiKETIKA POLITISI BERPUISIJoan UduPerempuan Jalang

Karya Sastra

Ziarah

“Bukan aku yang membunuh bapakmu. Tapi dia datang ke sini untuk mati!”

Suara itu masih ada di sini. Itu suaramu, emak. Jelas sekali aku mendengar itu keluar dari mulutmu. Kata-kata itu hinggap dalam ingatanku. Aku tak akan pernah mungkin melupakanya.

Sebelumnya, aku mendengar bapak berteriak keras sekali. Teriakan yang keluar memenuhi ruang hampa kamarku. Rumah yang sebelumnya sunyi, sekejap menjadi bising oleh keramaian orang-orang melayat. Mereka ingin melihat jenzah bapakku yang kau bunuh, emak. Aku sangka demikian. Hanya kau yang ada dalam ruangan itu. Sesaat setelah kalian bertengkar hebat. Tiba-tiba bapak berteriak dengan keras sekali. Bapak mati!

Dengan nafas beringas, kau keluar dari kamari itu. Wajahmu terlihat pucat basi. Seperti menyimpan ketakutan yang maha besar. Tapi kau tidak berbicara sedikitpun. Aku melihat raut wajah yang tidak mengenakkan. Aku terjebak di sana. Keringat yang sedikit-sedikit mengalir dari dalam rambutmu menenggalamkanku dalam satu cerita tentang pembunuhan yang kau susun rapi demikian.

 ***

Malam itu, bulan setengah mati. Aku dan bapak sedang asyik bercerita tentang nama-nama kampung di sini. Bapak suka menerka yang bukan-bukan. Ia ceritakan tentang sejarah nama-nama kampung. Tapi, semuanya tak ada yang benar. Kurasakan seperti itu. Aku dibikinnya tertawa lepas. Bapak orang yang sangat lucu. Ketika ia bercerita, wajahnya terlihat serius sekali. Sampai-sampai aku pernah yakin ketika dia bilang bisa berjalan di atas air. Tapi, setelah dia tertawa, akupun tak percaya kalau orang-orang bisa berjalan di atas air. Bapak juga demikian, dia tak percaya. Hanya saja, dia mau bercerita banyak agar aku tidak teringat pada emak yang selalu tak sempat menemani kami bercerita.

Igau-Igau Desember

Igau-igau sekali ini menceracau lagi pada Desember. Runut merunut pada ratusan ribu tahun yang terlampaui telah mengatupkan Desember di selingkar kelam kelabu sejarah kampung kami. Edar bulan dan gerak bintang kala masuk Desember telah memetakan pilu petaka yang mencelaka selingkup tanah kampung kami. Pendar-pendar segenap hari Desember bersuka ria mencibir-cibir kami, biar kami abadi dalam kenangan kecut terkurung takut.

lentera tua

lentera tua masih pancarkan cahaya nun di kejauhan,

sepasang mata tertatih tatih mencari jalan di kegelapan,

Sajak-sajak Soni Farid Maulana di majalah Story Terbitan Oktober-November 2009

SOLITUDE

- untuk Grace Nattassya Papilaya

cahaya menembus kabut
dalam hujan lebat. Dari arah kiblat
maut berkelebat. (Daun gugur di alir air
ngalir ke hilir, disentuh angin semilir)


2009

Kota yang Pergi

geliat gemerlap kilau - hasrat
dari sepatu, kaus kaki, gaun perempuan yang bergantung
di balik etalase. dimana ini?

Ziarah Lumpur

Oleh: Akmal M. Roem

Selamat datang, tuan-tuan dan nyonya-nyonya!
Selamat datang di kampung kami yang mulia ini
Lihatlah sekelilingmu, gedung yang indah dan megah ini

SYAHADAT

waktu adam diciptakan

pohon-pohon hidup. kaki langit pecah

daun pintu terbuka. selalu terbuka

hingga musim tak habis berganti

 

SAJAK MHR-KU PACU HARIMAU INI MENUJUMU

: Liya

 ku pacu harimau ini menujumu.

di kala purnama menabikkan salam.

dan burung hantu menyampaikan

pesan dari lelembut penguasa pesagi.

AKU BERADA KEMBALI

Aku berada kembali. Banyak yang asing:
air mengalir tukar warna,kapal kapal,
elang-elang
serta mega yang tersandar pada khatulistiwa lain;

TJERITA BUAT DIEN TAMAELA

Beta Pattiradjawane
jang didjaga datu datu
Tjuma satu

Beta Pattiradjawane
kikisan laut
berdarah laut

beta pattiradjawane
ketika lahir dibawakan

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler