BRAGA
Tidak ada yang mati disini
Kau akan temukan bintang tua di langit yang tak ingin memilih tanggal
Lalu turun dengan sekumpulan harapan, menyandarkan sisa – sisa masa yang masih dapat kau nikmati untuk menghabiskan malam
Menempel di gedung – gedung tua, di trotoar jalan juga lampu – lampu jalanan
Dia persembahkan dengan segala ketulusan tanpa sebuah pembalasan
Langit dan kotamu
Wajah - wajah pejalan berlalu lalang tak pernah mengenal sebuah kata henti
Jalan – jalan tak pernah lengang beberapa singgah hanya sekedar menghampiri
Menyaksikan pertunjukan abadi yang tak mungkin bisa kau lewati
Pelukis jalanan yang mulai lupa kemana arah pulang, sibuk dengan kuas untuk menghilangkan keresahan
Juga musisi jalanan melantunkan lagu – lagu rindu, mengabarkan kasihnya yang mulai kehilangan pegangan
“Romantis” katamu
Adakah yang lebih berarti selain kasih yang akan kau tinggalkan disini ?
Sedang aku masih mengikutimu dengan segala kecemasan, tentang jawaban apa yang mungkin akan kau ucapkan
Tiidak ada yang mati disini, karena langit dan kotamu adalah alasan sebuah kisah tak bisa di akhiri
Jendela Sastra
Komentar
Tulis komentar baru