aku terbelenggu dalam pikirku
hati bilang kemana
tapi raga enggan untuk melangkah
ku sisiri jalan kota
yang penuh dengan nuansa hikmah
menjalani mutiara-mutiara perspektif
di dalam tunduk keraguan
perasaanku telah jauh
namun entah tak kemana
barangkali ku temukan ibu yang lain
yang selapang bapak tua pedagang asongan
atau aku harus di sampingmu
dengan kusam merengek minta jajan
atau sekedar minta perlindungan
di sudut jendela yang setengah jingga
rasanya ingin membalik telapak tangan
lalu menjelma menjadi rama
namun nyatanya selalu memberontak
hingga hangat bayangmu
pelan di usir sang fajar
mau kemana bu?
belum juga usai menyelami tabiat mu
"mencarimu ke masjid nak"
'wonosobo, 17, 8, 22'
Komentar
Tulis komentar baru