Buncah
Wahai Arjunanya Sembadra...
Aku ingin ia tahu akan hatiku
Akan zat ku untuk zatnya
Akan semua lirih suaraku saat aku merindukannya
Akan detik, menit, jam yang jadi saksi bisu fikiranku yang melayang memikirkannya
Bantu aku...
Ajari aku lesatkan panah didadanya
Aku tak mengerti lagi
Bagaimana aku harus menyembunyikan rasa
Dimana kudapat pengganti hati selain dirinya?
Kenapa senyumnya tak kunjung sirna dari pelupuk mata?
Ahh...
Apa dayaku...
Oh, Arjunanya Sembadra...
Cepat ajari aku
Cepat berikan panah asmara mamatikanmu padaku
Berikan aku wejangan mengalahkan hasratku
Cepatlah, cepat
Aku tak kuasa lagi
Menahan rasa yang menghunjam ulu hati
Komentar
Tulis komentar baru