--Untuk Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri
Cinta dengan ketekunan misterinya.
Ketika para kekasih diajari melalui iman,
untuk mengeja kalam yang berbisik, mistis
dalam dzat ruh dan keheningan
ruang yang sesungguhnya
tak ada kuil berkubah emas, altar berlantai marmar
atau dinding dengan ukiran mewah
hanya ada keyakinan
sebagai tempat perlindungan, sekaligus kekuatan
laksana benteng,
mengurung untuk tetap tenang dalam peperangan
hingga kepada kebenaran mereka tetap tegap melangkah,
mesti tanpa apa–apa,
kecuali gejolak untuk tak pernah ingin berhenti.
hingga di hadapan kepalsuan mereka tak ragu membuka medan,
mesti tanpa apa – apa,
kecuali gairah untuk tak pernah ingin kalah
Dan kini, ketika lembar – lembar papyrus menjadi tua,
yang sejati tersalin dalam hati yang dilestarikan kasih sayang.
di cahaya Ramadan,
aku kembali membacanya,
membuka halaman ke halaman,
yang terus tersingkap
karena mukjizat mungkin tidak akan ada lagi,
tapi apa yang telah terlahir hakiki takan menjadi usang.
NumuatMu adalah khazanah surgawi,
menyimpan segala keindahan dan kedamaian,
hingga aku tak pernah bertanya lagi
tentang arti sesungguhnya dari kebahagiaan.
Komentar
Tulis komentar baru