Skip to Content

DALAM SAJAK KITA

Foto Pena Hasan Bsaidi

dalam sajak ini, aku merindukanmu sebagai

telaga bening tempat berbagi, mata air dan airmata

karena di saat semua enggan peduli, kusadari hanya dikaulah tangan harapan

jemari yang selalu rela menyeka luka, senyum kekasih penawar duka

 

di riuh yang saling tikam ini, aku merindukanmu sebagai

taman kecil milik Chairil, tempat menghening dan menemu

karena sepanjang malam yang kehilangan, di bawah langit yang kesepian ini

kutahu kaulah dekap rembulan, peluk hangat yang kudambakan

 

tapi kau aku kini sama,  walau pun masih tapi sama enggan mengaku

namun sebenarnya kalau kau mau, aku pun tersangat ingin pulang

kembali ke dalam sajak itu, mengeja yang terlepas satu-satu

berdua saja tentunya, sebagai diksi dan irama

 

Batam, 21.11.2014

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler