aku tertegun dengan rembulan yang malu
di antara ranting-ranting pohon jambu,
dan jalan depan rumahku penuh dengan suara klakson melengking
: jangkrik, masih sama rupanya !
asu, kau melangit dengan sumpahmu
gelaran berpayung daun mangga, sempit dengan pijar berpilar
: Kadal, kau mengamankan monitorku rupanya
Bejo begitu santai tertawa di bawah langit biru
Menghitung kelapa muda yang tergantung
Di ceruk gerobak birunya juga
: Surip !,
kentongan penggorenganmu merindukan perutku
Untuk minta kau buatkan aku satu porsi tahu goreng
Kentang yang renyah,
: sawahmu masih subur ya ?
Sedikit waktu aku mengunyah kacang di teras kedaiku
Setalah ku seduh rasa pahit jamu pojok jalan
Spiral berpijar sepanjang hari tak terbendung
Keringat menjarah setiap kelokan tubuh juga tenang menjajah
Botol plastic minuman putih, kuning dan hijau
Menjadi santapan sementara pekerja yang kelaparan.
Gresik, Juni 2012
Komentar
Tulis komentar baru