Biarkan hujan itu membasahi jalanan,
mengalir mengikuti arahnya yang berkelok rendah.
Setelah menyirami pepohonan dan rumah-rumah,
lalu berkumpul: diselokan dan sungai-sungai,
di serap akar dan tanah
Jalannya dari gang sempit menuju sungai,
menuju laut yang biru warnanya. Yang mengasikan,
menawan dan mempesona kala bermain peran
Aku tertarik pada tingkahnya yang tak mudah patah,
dengan suaranya yang memercik: mengirim pesan pada
bebatuan, tanah dan aku yang ada didekatnya
Sempat ia terhadang batu, lalu ditinggalkan kawan
Tapi, ia lalui dengan tenang dan kembali berpadu
menjadi serdadu, mencari celah dan tak pernah kalah
Siang tadi kulihat ia berkerumun menetesi bajuku.
Sampai malam tiba, ia masih setia pada angin,
yang mendekapnya dengan suaranya lirih.
Aku rindu bisiknya,
mengaliri
………………
Komentar
Tulis komentar baru